Balikpapan – Program Studi Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Kalimantan (TMM-ITK), dalam naungan Badan Kerjasama Pendidikan Metalurgi dan Material (BKPMM) telah menyelenggarakan Seminar Nasional dan Internasional Material dan Metalurgi ke-16 (BKPMM-SENAMM XVI) pada Kamis (24/8/2023). Seminar ini diadakan setiap tahun, secara bergiliran oleh program studi dan jurusan di bawah naungan BKPMM. Tahun ini, bertepatan dengan Dies Natalis TMM-ITK ke-10, prodi ini mendapat kehormatan menjadi tuan rumah seminar sekaligus rapat tahunan BKPMM yang diadakan paralel dengan seminar.
Topik BKPMM-SENAMM XVI adalah “Acceleration of Industrial Technology in Material and Metallurgical Field towards Sustainable Innovation”. Maksud dari topik ini adalah dorongan bagi para ilmuwan dan ahli untuk menghasilkan inovasi aplikatif, terutama dalam sisi keberlanjutan (sustainability) dalam industri material dan metalurgi. Munculnya topik ini diilhami oleh munculnya beragam masalah terkait lingkungan yang disebabkan oleh perkembangan industri material di dalam dan luar negeri. Sebagai contoh, kemunculan limbah plastik yang melimpah di daratan dan lautan, emisi gas rumah kaca yang juga dihasilkan oleh industri produsen material, serta penambangan bahan mentah material yang menghasilkan gangguan bagi manusia maupun ekosistem. Maka, dengan topik ini, diharapkan industri dan akademisi bidang teknik material dan metalurgi di Indonesia dapat berkolaborasi untuk menghasilkan solusi bagi masalah-masalah yang, harus diakui, turut dimunculkan oleh bidang keilmuan ini.
Ratusan peserta hadir memenuhi kursi Auditorium Institut Teknologi Kalimantan dan ruangan virtual yang telah dipersiapkan panitia. Peserta-peserta ini berasal dari industri dan universitas dengan bidang keahlian ilmu material dan metalurgi di Indonesia. Selain itu, sebelum sesi presentasi peserta dimulai, para pembicara terkemuka dari luar dan dalam negeri memaparkan topik-topik terpenting dan terkini dalam bidang teknik material dan metalurgi.
Pembicara pertama, Prof. Yasuaki Einaga dari Keio University, Jepang, membahas aplikasi material berlian yang mengandung boron sebagai sensor berkualitas unggul. Pembicara kedua, Dr. Hendra Hermawan, Ph.D., P.Eng. dari Universite Laval, Kanada, membagikan perkembangan terbaru terkait sifat korosi dari material maju high entropy alloy. Pembicara terakhir namun yang tak kalah penting adalah Dr. Widi Astuti dari BPTM-BRIN; Dr. Agung Purniawan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Dr. Bambang Widiyanto sebagai Ketua BKPMM. Mereka membagikan wawasan terkait penerapan terkini ilmu material dan metalurgi dalam industri di Indonesia.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan sesi presentasi paralel. Para peserta, baik yang hadir langsung di ITK maupun menghadiri acara secara daring, diberikan kesempatan untuk membagikan temuan dari penelitian mereka. Tidak hanya dipresentasikan dalam sesi paralel, panitia BKPMM-SENAMM XVI 2023 juga membuka jalur bagi para peserta untuk mempublikasikan penelitiannya di berbagai jurnal nasional dan internasional. Salah satu jurnal yang terpilih untuk mempublikasikan penelitian para peserta seminar adalah SPECTA Journal of Technology, jurnal teknologi yang dikelola oleh Institut Teknologi Kalimantan.
Bersamaan dengan sesi presentasi oleh para peserta seminar, Rapat Tahunan BPKMM diselenggarakan di Ruang Rapat LPPM ITK. Rapat ini membahas arah kebijakan BKPMM selama setahun ke depan, yang menaungi kegiatan pendidikan bidang ilmu material dan metalurgi seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Dalam rapat tersebut juga dilakukan pemilihan tuan rumah BKPMM-SENAMM untuk periode berikutnya, yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Seminar ditutup dengan pemberian apresiasi untuk para penulis dengan penelitian dan presentasi terbaik, yaitu sertifikat dan cendera mata.